Sunday, July 30, 2017

LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN - MATERI 1 TENTANG KEPEMIMPINAN

Latihan Dasar Kepemimpinan Materi-1


LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN - MATERI 1

KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan merupakan suatu kiat atau kewibawaan yan mampu menggerakan orang lain, baik secara perseorangan maupun kelompok di dalam suatu organisasi sehingga menimbulkan kemauan dan kemampuan untuk melakukan sesuatu dalam mencapai tujuan organisasi.

MATERI - 1

KEPEMIMPINAN
Meliputi berbagai Dimensi [Deal dengan berbagai karakter dan mekanisme kerja melalui pendekatan personal]
Berfungsi sebagai motor penggerak dan motivator dalam sebuah organisasi
Yang diharapkan menciptakan dinamika sebuah organisasi ke arah perbaikan demi mencapai tujuan bersama

LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN
Yang diharapkan : 
Meningkatkan dan memantapkan mutu kepemimpinan
Meningkatkan kemampuan berorganisasi dan kesadaran politik sebagai warga Negara yang baik dan bertanggung jawab
Meningkatkan dan mengembangkan serta memperluas wawasan dalam melaksanakan tugas - tugas kepemimpinan.
Memberikan kesempatan belajar bagi peserta didik.
Mendorong, membimbing serta mengarahkan potensi kepemimpinan.
Menumbuhkan, meningkatkan dan memantapkan kesadaran dan tanggung jawab sebagai warga Negara khususnya generasi muda penerus perjuangan bangsa.
Memberikan tuntunan dan meningkatkan pola piker, sikap dan perilaku, kepribadian, budi pekerti, sopan santun dan disiplin.

TEMA DAN MATERI
Tema : “Membentuk Kader-kader Pemimpin yang Berkualitas, Berkompeten, Bertanggung jawab dan Penuh Dedikasi dalam memberikan keperduliannya terhadap dunia Pendidikan”.
Materi :
Program Teori : materi yang menunjang usaha penanaman kesadaran berbangsa dan bernegara dalam usaha meningkatkan kemampuan dibidang Kepemimpinan.
Program Aplikai : Program yang merupakan aplikasi dari Program Teori yang dibuatkan simulasinya / Diskusi Kelompok dalam memancing sikap dasar kepemimpinan tersembunyi sehingga terasah dan dapat mengukur bahwa teori yang sudah diberikan terekam dengan baik.

TYPOLOGI KEPEMIMPINAN
Pengertian Kepemimpinan (Leadership) : Kepemimpinan atau Leadership berasal dari kata dasar “pimpin” yang artinya bimbing atau tuntun, atau dalam kata kerja “memimpin” yaitu membimbing atau menuntun. 
Sedangkan kepemimpinan (menunjukkan kata sifat) adalah perilaku seseorang yang dibentuk oleh gabungan karakter positif seorang pemimpin. 
Ada sifat-sifat yang melekat dan karenanya ia lebih bersifat Universal sebab didalamnya menyangkut parameter nilai (standar value). 

DETERMINASI
Determinasi kepemimpinan menurut Kartini Kartono mliputi 3 faktor, yaitu 
(1)  faktor orang/pribadi 
(2) faktor posisi 
(3) factor situasi. 
Jadi pemimpin adalah orang yang memiliki kelebihan sehingga dia mempunyai  kekuasaan dan kewibawaan untuk menggerakkan, mengerahkan, dan membimbing awahan. 
Dalam pengertian lebih luas Pemimpin adala h seseorang yang memimpin dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur, menunjukkan, mengorganisir dan mengontrol usaha orang lain atau melalui prestise kekuasaan. 
Menurut Paul Mersey dan Kenenth M. Blanchard, 1982 :  Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan individu atau kelompok dalam usaha mencapai tujuan dalam situasi tertentu. 

DOMINAN KEPEMIMPINAN
Dari berbagai pendapat pada dasarnya Kepemimpinan mempunyai dua hal yang dominan, yaitu mempengaruhi dan saling pengaruh. 
Mempengaruhi mengandung kesan searah sedangkan saling pengaruh mengandung makna timbal balik. 
Karena berupa kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu agar  bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. 
Sedangkan bagaimana pemimpin mempengaruhi bawahan/anggota bisa bermacam-macam, antara lain dengan memberikan gambaran masa depan yang lebih baik, memberi perintah, memberi imbalan, melimpahkan wewenang, memberi penghargaan, memberi kedudukan, membujuk, mengajak, memberi kesempatan berperan, memberi motivasi, memberikan arah, mendorong kemajuan, menciptakan perubahan, memberikan ancaman, hukuman dll. 

PENDEKATAN BAKAT
Teori ini memandang bahwa pemimpin dianugerahi bakat untuk yang membedakan mereka dari orang kebanyakan dan menurut Ordway Tead : “Seseorang Pemimpin harus memiliki sepuluh syarat yang berkenan dengan”: 
1. Kekuatan fisik dan susunan syaraf 
2. Penghayatan terhadap arah dan tujuan 
3. Antusiasme 
4. Integritas 
5. Keahlian teknis 
6. Kemampuan memutuskan 
7. Keramah tamahan 
8. Intelegensia 
9. Keterampilan mengajar 
10. Kepercayaan 

PENDEKATAN SITUASIONAL
Teori ini berkeyakinan, bahwa situasi tertentulah yang melahirkan pemimpin. 
Menurut Murphy : 1941, bahwa pemimpin dilahirkan oleh situasi darurat atau gawat. Dalam situasi demikian muncul seorang yang mempunyai kemampuan membaca situasi dan berhasil mengatasinya maka lahirlah seorang pemimpin. 

PENDEKATAN BAKAT DAN SITUASIONAL
Pendekatan bakat gagal menemukan perangkat bakat yang menjamin keberhasilan pemimpin. 
Sebaliknya pendekatan situasional terlalu meremehkan bakat walaupun hasil penelitian menunjukkan adanya bakat dan keber hasilan memimpin. 
Oleh karena itu para teoritisi berpendapat bahwa pemimpin adalah suatu proses yang melibatkan pemimpin, anak buah dan situasi. 

AZAS KEPEMIMPINAN
Sikap dasar dan Prinsip bagi seorang pemimpin adalah : 
Konsisten dan Konsekwen dalam menghayati dan mengamalkan Pancasila. 
Mengayomi, suka memberi perlindungan atau memberi teguh sehingga pengikutnya selalu merasa aman dan tentram dalam perlindungannya. 
Disamping sikap dasar diatas, para pemimpin organisasi perlu mengembangkan sifat-sifat tertentu, yaitu : 
Adil 
Arif bijaksana 
Penuh prakarsa/inisiatf 
Percaya diri 
Penuh daya pikat 
Ulet 
Mudah mengambil keputusan 
Jujur 
Berani mawas diri 
Komunikatif 

11 AZAS NORMA KEPEMIMPINAN
Karena latar belakang budaya, agama dan heterogenitas masyarakat in donesia yang khas, secara operasional kepemimpinan organisasi di Indonesia harus berpegang pada 11 azas kepemimpinan sebagai norma, yaitu : 
1. Taqwa; percaya pada Tuhan Yang Maha Esa 
2. Ing Ngarso Sung Tulodo ; didepan memberi teladan, Ing Madya Mangun Karso ; ditengah membangun kemampuan, tekad dan prakarsa. 
3. Tutwuri Handayani ; dibelakang memberi dorongan, penggerak, pengarah. 
4. Waspada Urwowiseso ; senantiasa waspada, sanggup mengawasi dan berani 
5. memberikan koreksi. 
6. Ambeg Paramarta ; harus mampu menentukan segala sesuatu dengan tepat dan menentukan prioritas. 
7. Prasojo ; senan tiasa bersahaja, sederhana dan tidak berlebihan. 
8. Setyo ; selalu setia, loyal terhadap organisasi. 
9. Geminastiti ; hemat dan cermat. 
10. Beloka ; jujur, terbuka dan berani bertanggung jawab
11. Legowe ; ikhlas, bersedia dan rela. 

TEKNIK KEPEMIMPINAN
Teknik pematangan / penyiapan pengikut 
Teknik penerangan (memberikan keterangan yang jelas faktual untuk meyakinkan kepada pengikut sesuai dengan kemauan pemimpin).
Teknik propaganda berusaha memaksakan kehendak atau keinginan pemimpin yang kadang-kadang bagi pengikut tidak ada pilihan lain. 
Teknik Human Relations 
Teknik ini merupakan proses pemberian dorongan agar orang mau bergerak, yang dapat dijadikan motif, yaitu pemenuhan physis dan kebutuhan psikologis. 
Teknik menjadi tauladan 
Teknik pemberian contoh yang mewujudkan dalam dua aspek, yaitu aspek negatif dalam bentuk larangan dan aspek positif dalam bentuk anjuran atau keharusan. 
Teknik persuasi ( mengajak dengan lunak). 
Teknik pemberian perintah 
Teknik menyuruh orang yang diberi peritah dengan ketentuan power dan kekuasaan. 
Teknik penggunaan system komunikasi yang cocok. Teknik ini harus mempertimbangkan kondisi penerimaan informasi ( yang diajak komunikasi ). 
Teknik penyedian Fasilitas-fasilitas 
Kepada sekelompok orang yang sudah siap untuk mengikuti ajakan sipemimpin, maka orang-orang itu harus diberi fasilitas, atau kemudahan-kemudahan. 

FUNGSI KEPEMIMPINAN
Fungsi kepemimpinan organisasi sebagai salah satu fungsi management, kepemimpinan menjadi, mencakup beberapa tugas, dan kewajiban organisasi diantaranya : 
Pengambilan keputusan 
Pengambilan keputusan dalam rangka menjalankan kekuasaan organisasi. (Chester Barrnat ) 
Motivasi 
Motivasi diperlukan untuk kebutuhan psikologis, keamanan, kebutuhan social, prestise, mempertinggi kemampuan (Abraham Maslow ).
Visi 
“ Tragedi terbesar dalam diri seorang manusia adalah bila menjadi penglihatan tetapi tidak mempunyai visi

TYPOLOGI KEPEMIMPINAN UMUM
Yang dimaksud dengan tipologi kepemimpinan dalah bagaimana pemimpin menjalankan tugasnya, misalnya gaya apa yang digunakan dalam merencanakan, merumuskan, menyampaikan perintah, atau ajakan kepada yang diperintah. 
Penggolongan gaya kepemimpinan : 
Gaya Kepemimpinan Otokratis ( terpusat pada pemimpin/direktif ) 
Gaya ini ditandai dengan banyaknya petunjuk yang dating dari pemimpin (penonjolan pada pemberian perintah ). 
Gaya Kepemimpinan Birokratis , Ditandai dengan keketatan pelaksanaan prosedur yang berlaku pada pemimpin dan anak buahnya atua memimpin berdasarkan peraturan. 
Gaya Kepemimpinan Demokratis. Gaya ini terpusat pada anak buah, kepemimpinan dengan kesederajatan, kepemimpinan konsultatif atau parsitipatif (terjadi komunikasi dua arah ) dan keputusan diambil secara bersama. 
Gaya Kepemimpinan Bebas, Pemimpin melimpahkan sepenuhnya kepada anak buahnya dalam menentukan tujuan serta cara dipilih untuk mencapai tujuan itu. Peranan pemimpin hanyalah menyediakan keterangan dan hubungan dengan pihak luar. 

TYPOLOGI KEPEMIMPINAN REFORMASI
Era reformasi diwarnai dengan perubahan-perubahan menuju kearah perbaikan. Untuk menyikapi terhadap tuntutan perubahan (reformasi ), maka seorang pemimpin organisasi harus memiliki dasar-dasar kesiapan sebagai berikut : 
Siap beradaftasi ( menghargai dan menerima masyarakat yang sudah berubah ). 
Fleksibelitas dan beritereaksi dengan orang-orang yang berbeda asal negara, budaya dll. 
Berfikir positif bila menemui hal agak ganjil yang terjadi disekitarnya. 
Berintergrasi dengan anggota organisasi, mempunyai rasa memiliki, berintegrasi diantara disiplin ilmu. 
Mengenali, memahami secara proaktif terjun didalam kegiatan-kegiatan yang bersipat tradisional. 

KESIMPULAN MATERI 1 
Dengan memperhatikan definisi dan deskripsi yang ada maka pada umumnya kepemimpinan diartikan sebagai kemampuan dan kesanggupan menggerakan orang-orang untuk bekerja dan mengarahkannya pada tujuan yang telah ditetapkan. 
Pemimpin dan kepemimpinannya perlu menumbuhkan sifat dasar dan sifat-sifat tertentu yang sesuai dengan keadaan/kondisi Indonesia yang sedang membangun sesuai dengan tujuan dan cita-cita nasional. 
Para pemimpin organisasi diera reformasi dihadapkankepada multi tantangan akibat kesalahan-kesalahan masa lalu. Untuk para pemimpin organisasi sekarang dituntut memiliki moralitas, integritas kepemimpinan professional kompetitif dan daya saing tinggi

5 comments: